Sukamanah, Jambe – 19 Oktober 2024
Aula Kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, menjadi saksi terselenggaranya kegiatan Seminar Menulis Kreatif dalam Merekam Jejak Sejarah Lokal. Acara ini menghadirkan Pak Andri Gunawan, S.Kom, mantan Ketua Forum TBM Kabupaten Tangerang sekaligus penggiat literasi yang telah banyak berkontribusi dalam gerakan literasi di Tangerang, sebagai narasumber utama.
Mengangkat Sejarah Lokal Lewat Tulisan
Seminar ini bertujuan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya menulis kreatif sebagai sarana mendokumentasikan sejarah lokal. Menurut Pak Andri, sejarah desa bukan hanya milik para peneliti, tetapi bisa direkam melalui tulisan warga yang menyimpan pengalaman, cerita, maupun tradisi.
“Setiap desa punya kisah dan peristiwa yang layak ditulis. Melalui tulisan, generasi mendatang dapat belajar, mengenal identitas, dan merasa bangga terhadap desanya,” ujar Pak Andri dalam sesi pemaparan.
Antusiasme Masyarakat
Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa, pemuda, tokoh masyarakat, serta perwakilan komunitas literasi setempat. Para peserta antusias mengikuti materi, terutama ketika narasumber mempraktikkan teknik sederhana menulis cerita sejarah lokal dengan bahasa yang mudah dipahami.
Selain teori, peserta juga diajak mencoba membuat tulisan singkat tentang kenangan masa kecil di Desa Sukamanah, bangunan bersejarah, maupun kisah tokoh lokal yang inspiratif.
Harapan ke Depan
Kepala Desa Sukamanah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya seminar ini. Ia berharap kegiatan literasi seperti ini dapat rutin dilaksanakan agar masyarakat semakin terbiasa menulis dan menjaga warisan sejarah lokal.
“Menulis adalah cara menjaga ingatan kolektif. Semoga dari Desa Sukamanah lahir banyak penulis yang mampu memperkenalkan sejarah dan kearifan lokal kepada dunia,” ungkapnya.
Penutup
Dengan adanya seminar ini, diharapkan masyarakat Desa Sukamanah semakin tergerak untuk menulis, mendokumentasikan, dan membagikan cerita sejarah lokal. Kegiatan literasi semacam ini menjadi langkah nyata dalam melestarikan identitas desa sekaligus memperkuat gerakan literasi di Kabupaten Tangerang.
